Apakah filsafat itu? Berangkat dari pertanyaan pertama itulah kita akan membahas arti kata dari filsfat. Filsafat dijabarkan dari perkataan “philosophia”. Pekataan ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti : “cinta akan kebijaksanaan” (love of wisdom).
Menurut tradisi, Pythagoras Scoart lah yang pertama-tama menyebut diri “philosophus”, yaitu sebagai protes terhadap kaum “shopsist”, kaum terpelajar yang waktu itu menamakan dirinya “bijaksana”, padahal kebijaksanaan mereka itu hanya semu bijaksana saja. Maka dari itu sebagai protes terhadap kesombongan mereka maka Socrates lebih suka menyebut dirinya “pencinta kebijaksanaan”, artinya orang yang ingin mempunyai pengetahuaan yang luhur (shopia) itu.
Kesatuan para filsuf memahami bahwa kebijaksanaan itu ada sangkut pautnya dengan mengerti (know),dan dengan pengetahuan (knowlodge). Akan tetapi tidak setiap “mengerti” itu adalah kebijaksanaan, atau adalah filsafat. Hanya yang pasti ialah bahwa kebijaksanaan dan filsafat itu suatu bentuk pengetahuan tertentu, yang boleh dikatakan merupakan pengetahuan dalam bentuknya yang tertinggi. (1:46-49)
Istilah filsafat sering dipergunakan secara populer dalam kehidupan sehari-hari, baik secara sadar atau tidak disadari. Dalam penggunaan yang populer, filsafat dapat diartikan sebagai suatu pendirian hidup (individu), dan dapat juga disebut pandangan hidup (masyarakat). Secara populer misalnya kita sering berkata “saya tidak suka terhadap filsafat anda tentang bisnis”, ”Pancasila adalah merupakan satu-satunya falsafah hidup bangsa Indonesia”.
Dalam pengertian lain filsafat diartikan sebagai interpretasi atau evaluasi terhadap apa yang penting atau yang berarti bagi hidup. Di pihak lain ada yang beranggapan bahwa filsafat dianggap sebagai cara berfikir yang kompleks suatu pandangan atau suatu teori.
Filsafat juga dapat dipelajari secara akademik, diartikan sebagai suatu pandangan yang kritis yang sedalam-dalamnya sampai ke akar-akarnya (radikal) mengenai segala sesuatu yang ada. Menurut Henderson filsafat diartikan sebagai suatu pandangan yang sistematik dan inklusif tentang alam semesta dimna manusia ada didalamnya.
Harold H. Titus mengemukakan pengertian filsafat dalam arti sempit dan arti yang luas. Dalam arti yang sempit, filsafat diartikan suatu ilmu gyang berhubungan dengan metode logis atau analisis logika baghasa dan makna-makna, filsafat diartikan sebagai “Sciance of science”, dimana tugas utamanya adalah memberikan analisis kritis terhadap asumsi-asumsi dan konsep-konsep ilmu, dan mengadakan sistematisasi atau pengorganisasian pengetahuan. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, filsafat mencoba mengintegrasikan pengetahuan manusia dari berbagai lapangan pengalaman manusia yang berbeda-beda dan menjadikan suatu pandangan yang komprehensif tentang alam semesta, hidup dan makna hidup.
Berfilsafat adalah berfikir, namun tidak semua berfikir adalah berfilsafat. Berfikir dikatakan berfilsafat, apabila berfikir tersebut memiliki tiga cirri utama, yaitu: radikal, sistematis, dan universal.(1:58-60)
0 komentar:
Posting Komentar